Laman

Senin, 30 Januari 2012

WAH NEGARA KITA DIHINA GAN LEWAT FILM HOLLYWOOD


film hollywood yang menghina indonesia

DIi negeri paman Sam memang terkenal dengan film yang sangat keren.sehingga banyak di antara kita yang terperanga melihat kecanggihan n kenyataan yang dibuatny. tp GAN...... klo lo bisa liat ada film2 yang membuat kit geram atas gaya dan cerita yang di buat untuk menghina negara lain,seperti negara kita.fbeberapa film ini gan yang terdapat cerita bahwa negara kita sebagai olokan.liahat ajja 

1.HOUSE (Serial TV)

Film seri di Starworld. Si dokter House lagi ngobatin anak yang sakit parah banget dibilang sama si dokter, kira-kira begini, “anak sakit parah begini tinggalnya pasti di Indonesia

2. LETHAL WEAPON 4

Dalam salah satu adegannya, Danny Glover memaki-maki dengan mimik khasnya, “Kapal bodoh ini dibuat oleh seorang yang berasal dari Indonesia”. Wah, ngeselin banget ya. Ceritanya imigran china yang diselundupkan pake kapal yang diatasnamakan sebuah perusahan di Indonesia, (tapi fiktif). Coba deh perhatikan waktu Mel Gibson and the geng lagi ngobrol di markas sebelum menyerbu Uncle Benny. 'Jadi, Indonesia digambarkan sebagai negara yang selalu bikin kacau”.
3. WEST WING(Serial TV)

Sebuah serial tv yang bersetting gedung putih, dengan tokoh presiden Amerika fiktif President Bartlett (Martin Sheen) beserta stafnya. Salah satu episodenya menceritakan tentang kesibukan gedung putih dalam menerima kunjungan presiden Indonesia (tentu fiktif juga) namanya Siguto (mungkin maksudnya Sugito, hahaha). Dari awal film ini Indonesia terus dijelek-jelekkan, sehingga sempat bikin kesel waktu nonton (hehehe), masa ada kalimat begini yang diucapkan seorang staf gedung putih kepada seorang staf gedung putih lainnya: “Hati-hati jangan bikin orang indonesia tersinggung, atau kepalamu akan dipenggal dan diarak keliling kota”. Staff yg memperingatkan itu bilang dia lihat di internet, trus staff yang satu lagi enggak percaya.
Jadi untungnya yang nonton West Wing juga emang gak diarahkan untuk percaya kalo Indonesia seprimitif itu. Belum lagi informasi yang salah tentang Indonesia. Digambarkan juga bahwa orang Indonesia adalah bangsa yang bodoh dan tak bisa berbahasa Inggris. Trus, ceritanya presiden Indonesia datang (dan lagi-lagi berwajah Jepang) namun gerak-gerik dan tata bahasanya mengingatkan kita sama presiden Gus Dur (Hehehe, gak tau sengaja apa enggak). Si pemeran bapak dan ibu Siguto sebagai Pres RI ini cuman kebagian disorot dari belakang, yang penampilannya jadul abisss. Pak Presiden pake peci, istrinya pake kebaya dan dikonde hehehe. And mereka sipit bangetss, mungkin cari muka melayu susah, jadi sutradara menyamaratakan orang Asia gitu aja. Diceritain disini staff gedung putih kebingungan nyari translator karena mereka bilang Indonesia speaks in 300 different languages, dan dibilang kita gak punya bahasa nasional. Disini ngaconya! Tambahan lagi staff Indonesia itu ceritanya orang Batak, dan kacaunya lagi namanya: Rahmahidi Sumahijo Bambang (lucunya waktu tuh bule ngucapin nih nama), mana nama bataknya? Kayaknya gak pernah denger ada orang Batak namanya Rahmahidi Sumahijo, orang Jawa aja kayaknya ga ada.



Ketika presiden sedang konferensi pers, para stafnya pun melakukan pertemuan informal dan mereka pusing nyari translator karena ada 1 orang yang bisa Bahasa Batak, dan dia orang Portugis, tapi tuh orang ga bisa Bahasa Inggris, jadi di film ini ceritanya mereka nyari 2 orang akhirnya buat translate Inggris->Portugis, Portugis-> Batak. Mereka berusaha menjelaskan jika mereka akan membantu perekonomian Indonesia dengan syarat beberapa tahanan politik dibebaskan. Untungnya, ending film ini bagus. Ketika mereka bersusah payah berbicara Batak dan Portugis, tiba-tiba, staf indonesia yaitu si Bambang ini (yang ini mukanya emang melayu..ga tau apa indonesia beneran..) itu bicara bahasa Inggris dan memaki-maki para staf gedung putih “Anda pikir kami bangsa yang bodoh?



Anda pikir kami tak tahu anda anggap apa bangsa kami dan apa anda pikir kami tak bisa berbahasa Inggris? Kami mengerti semua perkataan anda bahkan arah pidato presiden anda kami sangat paham. Tapi kami bangsa yang berdaulat. Jangan mentang-mentang anda negara kuat seenaknya saja mengatur kebijakan dalam negri kami. Urus saja urusan dalam negeri anda. Dan satu hal, daripada kami mengikuti kemauan Anda, lebih baik kami tak usah dibantu sama sekali”. Bagus banget endingnya.
Sayang cuma di film ya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar