Laman

Sabtu, 24 Maret 2012

Lima insiden memilukan sepak bola dunia



Lima insiden memilukan sepak bola dunia


Pertandingan sepak bola di dunia, tak melulu bercerita tentang sebuah prestasi membanggakan dan membahagiakan. Akan tetapi, diwarnai pula oleh tragedi memilukan. Kejadian-kejadian di bawah ini merupakan beberapa insiden tragis dalam sejarah sepak bola dunia yang dihimpun bisnis-jabar.com dari sprotzest.com.

Spartak Moscow v Haarlem(October 20, 1982)

Insiden memilukan terjadi saat terjadi kerusuhan antarpendukung di stadion Lenin Moskow Russia,  atau dikenal dengan tragedi Luzhniki. Kerusuhan mematikan tersebut terjadi pada putaran kedua piala UEFA antara FC Spartak Moscow dan HFC Haarlem pada 20 Oktober 1982
Dalam kerusuhan ini, 340 orang dilaporkan meninggal dunia ketika satu kubu pendukung tim bentrok dengan kubu lain saat pertandingan masih berlangsung.
Polisi juga dianggap menjadi pemicu kecelakaan karena mendorong para pendukung hingga jatuh terguling pada anak tangga. Selain korban dari para pendukung, 67 orang panitia penyelenggara juga menjadi korban.

Peru v Argentina(24 May 1964)

Kerusuhan paling brutal dalam dunia sepak bola terjadi di Lima Peru. Kerusuhan terjadi ketika kedua negara Amerika Selatan itu sedang berkompetisi di pertandingan penting. Kerusuhan bermula dari gol Peru yang dianulir wasit. Akibat penganuliran, pendukung Peru marah besar dan menjadi liar di dalam stadion. Akibat insiden itu, lebih dari 300 orang meninggal dunia dan 500 orang lainnya mengalami luka berat dan luka ringan.

Liverpool – Juventus 1985 (Heysel Stadium Disaster)

Insiden mengerikan kembali datang dari sejarah persepakbolaan dunia di piala UEFA antara Liverpool versus Juventus di Heysel Stadium, Brusel Belgia pada 29 Mei 1985. Kerusuhan antarpendukung ini terjadi sebelum pertandingan di mulai. Kerusuhan menelan korban 39 orang meninggal dunia dan 600 orang luka-luka ketika kedua pendukung adu jotos dan beberapa melompat dinding untuk menghindari kerusuhan.
Meskipun demikian, pertandingan tetap dilanjutkan. Kapten kedua tim terus mencoba menenangkan para pendukungnya berhenti berkelahi. Pada pertandingan ini, Juventus memenangi pertandingan 1-0 atas Liverpool berkat gol penalti Michel Platini.

The Munich Air Disaster(6 February 1958)

Kecelakaan tragis dialami Manchester United di Munich Jerman ketika mereka berencana pulang ke Inggris setelah melakukan pertandingan lawatan dari Yugoslavia melawan Red Star Belgrade dalam putaran perempat final Piala Champions.
Pesawat yang membawa seluruh pemain MU, ofisial, dan wartawan, jatuh sebelum terbang. Delapan pemain MU, Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor and Billy Whelan meninggal dunia. Selain itu, delapan jurnalis dan empat orang lainnya juga tewas. Akan tetapi, Matt Busby, manager MU legendaris hanya mengalami luka-luka. Tragedi ini akhirnya dikenang dengan sebutan “The Munich Air Disaster”.
Tragedi Superga
Kecelakaan juga menimpa Torino, salah satu klub dari kota Turin. Klub ini harus berkabung akibat kehilangan seluruh tim beserta seluruh awaknya mulai dari pelatih, tim medis, dokter, jurnalis, dan ofisial beberapa dekade silam.
Kecelakaan tim Torino terjadi setelah pesawat yang mereka tumpangi menabrak bukit Superga di Turin. Pada kecelakaan itu, seluruh awak kapal tewas.
Pada saat itu, Torino sedang menikmati masa keemasannya dengan memenangi kompetisi Serie A Italia selama tiga tahun berturut-turut. Torino juga merupakan tim paling banyak menyumbangkan pemainnya atau sekitar sepuluh pemain ke tim nasional Italia.
Sejak memenangi gelar pada 1976, klub ini belum bisa bangkit atau pulih kembali sejak kecelakaan pesawat tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar